Foto Pemandangan Indah Pohon Dengan Background Bulan Purnama pada waktu subuh yang diambil di Ngadirejo, Watubonang,Tawangsari, Sukoharjo
Minggu, 30 Agustus 2015
Jumat, 28 Agustus 2015
Nguter Jadi Pilihan Pengembangan Industri
Desa Nguter, Yang Akan Dijadikan Zona Industri
INFOSUKOHARJO.COM-SUKOHARJO-Banyaknya investor berskala besar dan menengah, yang melirik zona industri di wilayah Nguter, Sukoharjo. Membuat Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, berencana akan memperluas zona industri di wilayah Kecamatan Nguter, di sisa masa jabatannya sampai dua tahun mendatang.
Bupati ingin menambah zona industri tersebut, yang sekarang hanya seluas 352 hektare, menjadi ribuan hektare kedepannya. Hal tersebut akan dilakukan dengan cara merubah Perda RTRW [rencana tata ruang tata wilayah], kemudian di ajukan ke pusat.
Menurutnya, zona Industri Nguter saat ini sudah seharusannya diperluas. Dikarenakan luas zona industri yang ada sekarang, sebagian besar sudah digunakan oleh tiga investor besar yaitu PT Hidup Baru Plasindo, PT Sampoerna Tbk, PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang merupakan bagian dari Sritex Group.
Dan juga, terdapat beberapa investor sekala menengah yang memerlukan zona industri. Desa Pengkol, Celep, Plesan, Kedungwinong dan Gupit (Nguter), merupakan pilihan pengembangan zona industri di Nguter bagi investor.
Pemkab Sukoharjo sendiri menyatakan “welcome” terhadap investor yang ingin memanfaatkan Zona Industri tersebut. Dikarenakan daerah tersebut adalah lahan kering yang tidak cocok untuk pertanian, dan kontur tanahnya sedikit berbukit.
Dengan masuknya para investor, nantinya dapat meningkatkan pembangunan di wilayah tersebut. Dengan syarat, bagi para investor yang mendirikan perusahaan harus mampu menyerap tenaga kerja sekitar 60-70 persen dari wilayah Sukoharjo sendiri.
Zona industri di Nguter dinilai oleh, Sri Hartati, Kepala Kantor Penanaman Modal Kabupaten Sukoharjo, bahwa Zona Industri Nguter semakin menggeliat. Dan pihaknya selalu mempromosikan zona tersebut kepada para investor di berbagai kesempatan. (Agung)
Rabu, 15 Juli 2015
Selamat Hari Jadi Sukoharjoku
Selamat Hari Jadi Sukoharjoku
Kota kecilku dimana aku dilahirkan
Semoga akan menjadi kota yang makmur
Dan selalu makmur.
Sabtu, 04 April 2015
Para Pemburu Akik Lavender Ancam Kawasan Gunung Bapang di Sukoharjo
detikNews
Sukoharjo - Jika Pemerintah tidak
segera turun tangan, eksploitasi
lingkungan akibat demam batu
akik dikhawatirkan akan semakin
parah. Di Sukoharjo, warga
membongkar pegunungan batu
tanpa menghindahkan resiko
kerusakan lingkungan demi
menambang batu mulia jenis
lavender yang terdapat di puncak
salah satu bukit dari jajaran bukit
di Pegunungan Seribu.
Dua pekan lalu Wanto, 32 tahun,
menemukan batu lavender di
puncak Gunung Bapang, salah
satu bukit dari jajaran bukit batu
cadas di Pegunungan Seribu yang
memanjang dari kawasan
Sukoharjo hingga Wonogiri.
Batu yang biasa diinjak saat
mencari rumput pakan ternak
lepas dan menampilkan warna
keunguan itu kini diburu. Wanto
tahu bahwa itu batu lavender,
salah satu jenis batu akik yang
saat ini sedang digandrungi
banyak orang.
Gunung Bapang berada di Dusun
Ngemplak, Desa Kedungsono,
Bulu, Sukoharjo, Bukit batu yang
menjulang tersebut bukan bukit
yang berdiri sendiri. Banyak bukit-
bukit lain yang berjajar
memanjang dari Sukoharjo hingga
Wonogiri atau yang biasa disebut
Pegunungan Seribu, pegunungan
yang terjadi karena gejala tektonik
atau kerak bumi yang terangkat ke
atas permukaan.
Semenjak Wanto menemukan
potongan batu itu, penggalian di
Gunung Bapang tersu dilakukan
secara liar oleh warga dari
berbagai tempat yang
berdatangan. Tidak ada
pengawasan atau arahan. Warga
menggali sesuai maunya.
Karena itu dikhawatirkan timbul
kecelakaan kerja atapun bahaya
longsor dan banjir yang bisa
mengancam pemukiman warga di
bawahnya, polisi setempat lalu
melarang penambangan. Jalan
menuju lokasi diberi pita larangan
melintas.
Tapi bukan berarti penambangan
berhenti. Belasan warga setempat
masih terus melakukan
penambangan.
"Yang dilarang itu kan warga luar
desa. Kalau kami yang tetap saja
bisa. Polisi juga sering datang
tapi tidak melarang. Sekitar 15
warga desa kami yang setiap hari
menambangm terbagi dalam
beberapa kelompok," ujar Wanto
saat ditemui usai menambang.
Rabu, 01 April 2015
Kamis, 12 Februari 2015
Selasa, 13 Januari 2015
Senin, 12 Januari 2015
Kaos Sukoharjotheherbalcity
Harga @60
Cod Tawangsari
Pin 74E99097
Jadi yang mau Membantu Sukoharjo theherbal city menjadi kota Jamu monggo disebarluaskan